Monday, March 21, 2011
As Salam,
Ada beberapa zat pewarna dan pengawet yang harusnya diketahui masyarakat karena boleh berbahaya bahkan menyebabkan kematian.
Rhodamin B
Rhodamin B adalah pewarna sintetik yang digunakan pada industri tekstil dan kertas. Rhodamin B berbentuk serbuk kristal merah keunguan dan dalam larutan akan berwarna merah terang. Zat ini sangat berbahaya jika terminum, terkena mata dan tertelan.
Kesan yang terjadi dapat berupa iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernakan dan bahaya barah hati.
Apabila tertelan dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernakan dan air kencing akan berwarna merah atau merah muda, penyebarannya dapat menyebabkan ganguan fungsi hati dan menimbulkan barah hati. Penyalahgunaan Rhodamin B untuk pewarna makanan telah ditemukan untuk beberapa jenis makanan seperti kerupuk, belacan dan makanan yang berwarna merah terang.
Ciri-ciri makanan yang mengandung pewarna Rhodamin B antara lain makanan yang berwarna merah terang serta banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen dan segera hindari makanan dengan cirri-ciri seperti itu.
Kuning Melamin
Zat pewarna kuning melamin adalah pewarna sintetik yang digunakan pada industri tekstil dan cat, berbentuk serbuk atau padat yang berwarna kuning kecoklatan.
Pewarna kuning metanil sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. Kesan yang terjadi dapat berupa iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, dan bahaya barah pada kandung dan saluran kencing.
Apabila tertelan dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak dan tekanan darah rendah. Bahaya lebih lanjut yakni menyebabkan barah pada kandung dan saluran kencing.
Penyalahgunaan pewarna kuning metanil untuk pewarna makanan telah ditemukan antar lain pada mie, kerupuk dan jajanan lain yang berwarna kuning mencolok dan berpendar serta banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen.
Formalin
Pengawet formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan bau yang sangat menucuk. Didalam formalin terkandung sekitar 37 % formaldehid dalam air yang biasanya ditambah methanol hingga 15 % sebagai pengawet.
Formalin digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan desinfektan untuk peralatan pada rumah sakit serta untuk pengawet mayat.
Formalin sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, dan tertelan, akibat yang ditimbulkan dapat berupa luka bakar pada kulit, iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi dan bahaya barah pada manusia. Bila tertelan formalin sebanyak 30 ml atau sekitar 2 sendok makan akan menyebabkan kematian.
Artikel dari Blog Mas Kalis
0 Comments:
Post a Comment