Tuesday, January 11, 2011
As Salam,
Beberapa hari yang lalu Amee ada terlihat di kaca tv lewat saluran RCTI, Sebuah gereja di Solo (salah satu kota di Jawa Tengah di Indonesia) menyediakan halamannya untuk berbuka puasa dan solat magrib.
Beberapa hari yang lalu Amee ada terlihat di kaca tv lewat saluran RCTI, Sebuah gereja di Solo (salah satu kota di Jawa Tengah di Indonesia) menyediakan halamannya untuk berbuka puasa dan solat magrib.
Program nasi murah untuk berbuka puasa digelar oleh Gereja Kristen Jawa Manahan, Solo. Cukup murah karena menu berbuka komplet tersebut hanya dijual dengan harga Rp 500. Harga semestinya per porsi di atas Rp 5.000. Bahkan, sebelum berbuka, sebuah pengajian digelar dengan pembicara dari pemimpin salah satu pondok pesantren besar di Solo. Wujud sebuah toleransi beragama.
"Tidak ada sesuatu pun yang kembar identik di muka bumi ini. Ramah terhadap perbedaan merupakan keniscayaan. Kita mencintai istri kita karena dia berbeda dengan diri kita. Dan semuanya menjadi indah," kata Kiai Dian Nafi', pengasuh Pondok Pesantren Al-Muayyad, Windan, Sukoharjo, yang memberi pengajian itu pada 6 September lalu. Wajahnya memancarkan rasa haru yang mendalam. Betapa tidak, dia baru saja menyaksikan sebuah bukti masih adanya rasa toleransi antarumat beragama.
Sejak pukul 17.00 WIB, puluhan sepeda ontel dan belasan becak berjajar di depan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan, Solo. Tidak ada kegiatan kebaktian walaupun saat itu hari Sabtu. Justru para pengemudi sepeda ontel dan becak tersebut sedang mendengarkan pengajian yang disampaikan oleh Kiai Dian Nafi' di gereja yang terletak di sebelah timur Stadion Manahan tersebut.
Hampir 500 orang, baik dewasa maupun anak-anak, menyimak kajian dari sang ustad dengan penuh perhatian. Apalagi Dian Nafi' memberikan ceramahnya dengan cukup interaktif, sehingga minat peserta pengajian pun semakin besar. Tanpa terasa, waktu sekitar 30 menit berlalu, hingga saat magrib menjelang. Ustad pun menyelesaikan kajiannya.
Suasana menjadi cukup riuh. Puluhan muda-mudi, kebanyakan jemaat GKJ Manahan, bergerak mengantarkan minuman dan makanan kepada mereka yang hadir. Sebanyak 500 teh hangat, kolak pisang, dan nasi soto lengkap dengan kerupuk dihidangkan. Masyarakat yang hadir segera menyantap menu buka puasa tersebut setelah secara bersama membaca doa berbuka puasa.
Dalam waktu singkat, hidangan segera menyebar secara merata. Lagu Tuhan karya grup musik Bimbo mengalun merdu dari bibir dua orang penyanyi yang diiringi permainan organ tunggal.
Dalam waktu singkat, hidangan segera menyebar secara merata. Lagu Tuhan karya grup musik Bimbo mengalun merdu dari bibir dua orang penyanyi yang diiringi permainan organ tunggal.
"Kita mencoba menghormati agama lain dengan mengadakan program nasi murah untuk berbuka puasa," kata Pendeta Retno Ratih Suryaning Handayani. Memang murah karena, untuk mendapatkan menu berbuka sekomplet itu, setiap orang hanya perlu membayar Rp 500. Tak mengherankan jika masyarakat yang datang kebanyakan berasal dari golongan tak mampu.
Kegiatan tersebut telah dilaksanakan secara rutin oleh GKJ Manahan semenjak 1997 dan dilaksanakan sebulan penuh. Dari tahun ke tahun, peminatnya semakin banyak, meskipun di tempat lain banyak yang memberikan buka puasa gratis. "Kita merasa lebih dihargai dengan membayar," kata Sukirno, seorang tukang becak yang berasal dari Semanggi, Solo.
Uniknya, tidak semua yang datang tertib membayar. Seharusnya, dari 500 porsi yang disediakan, uang yang didapatkan bisa mencapai Rp 200 ribu tiap harinya. Namun, penyelenggara hanya mendapatkan pemasukan maksimal Rp 173 ribu. "Tidak jadi masalah karena ini sifatnya membantu masyarakat yang tidak mampu," kata Retno.
Komentar Amee:
Bagi Amee, Amee malu kerna program nasi murah untuk berbuka ini bukan di anjurkan oleh orang orang Islam sendiri, kenapa harus dari orang yang bukan Islam. Dan lagi Amee percaya ada agenda tersembunyi di sebalik kemurahan hati mereka ini, bukan berburuk sangka, tapi Amee pernah melihat & mendengar ceramah dari Penceramah yang sebelumnya seorang Biarawati, tapi sekarang beliau sudah memeluk Agama Islam dan menceritakan bagaimana mereka mengabui mata orang orang islam yang tidak mampu, yang lemah iman mengikut ajaran agama mereka.
Moga moga aja Amee dapat cari VCD tersebut dan mudah-mudahan Amee dapat covert to MP3 jadi kalian bisa dengar sendiri penjelasan mantan biarawati itu.
Moga moga aja Amee dapat cari VCD tersebut dan mudah-mudahan Amee dapat covert to MP3 jadi kalian bisa dengar sendiri penjelasan mantan biarawati itu.
10 Comments:
Err....tak sangka, sampai begitu sekali mereka cuba menyebarkan agama kristian, ya.... takut pulak!
Itulah Kak Tie, Amee bimbang sekali dengan taktik mereka, Amee berdoa Semoga saudara seislam kita yang MAMPU membantu yang kurang mampu demi mempertegakkan Agama Islam.
Jangan berburuk sangka. Dalam banyak bencana di Indonesia, kenapa bukan negara Arab Saudi yang banyak memberikan bantuan... bukankah Arab Saudi banyak sekali mendapat devisa dari pengiriman haji yang terbesar (dari Indonesia)?
Saya pernah jadi pembantu di seorang pendeta. Selama 5 tahun saya bekerja, beliau sangat baik hati suka beramal pada saya dan tidak pernah sama sekali meminta saya ikut agamanya.
Maaf Iwan,
Saya tidak berburuk sangka tapi...tolong baca posting saya di link bawah ini
http://indahcumahayalan.blogspot.com/2009/08/strategi-kristian-memurtadkan-umat.html
Thanks for the info....
I have only a few very closed christian friends and luckily they are very sincere not like the christians she was talking about.
By the way, I cannot open the youtube clips you recommended.
Could you send me the http address?
Alhamdulillah... ternyata masih ada video ini di youtube....
coba anda lihat melalui link below
http://www.youtube.com/watch?v=SRvJoEmJvDY&feature=mfu_in_order&list=UL
Mohon maaf, saya cabut lagi message yang tadi, karena alamat tadi justeru memojokkan islam.
Mohon agar tidak usah dimuat. SAYA SALAH MENG COPY HTTP ADDRESS....
MOHON di CANCEL saja ya.....
MOHON DI CANCEL.....\
MOHON DI CANCEL.....
Ini HTTP yang sebetulnya mau saya kirimkan. Karena kok masih ada umat Islam yang masih meragukan Ibu Irene ini:
http://abuumar.multiply.com/journal/item/326
Mohon maaf kalau saya salah kirim alamat HTTP dalam my previous message....
saya orang Indonesia, n saya tinggal di Solo
Seperti itulah toleransi antar umat beragama di Indonesia
Post a Comment